ARTIKEL REVIEW : FITOKIMIA DAN FARMAKOLOGI TUMBUHAN KITOLOD (Isotoma longiflora Presi) (2024)

Related papers

REVIEW ARTIKEL STUDI FITOKIMIA DAN FARMAKOLOGI TEMU PUTIH (Curcuma zedoaria)

Retha Amalia Rahma Dewi

JOURNAL OF PHARMACY SCIENCE AND TECHNOLOGY

Indonesia yang kaya akan keanekaragaman hayati sangat selaras dengan budaya atau kebiasaan masyarakat yang masih menjunjung tinggi nilai turun temurun terutama dalam hal pengobatan herbal (tradisional). Pemanfaatan tanaman obat di Indonesia sudah mulai berkembang pesat, dimana tanaman obat yang digunakan dapat digunakan secara langsung maupun melalui proses ekstraksi untuk mendapatkan senyawa yang memiliki efek farmakologi dan terapeutik. Salah satu tanaman obat yang sering digunakan masyarakat Indonesia yaitu tamanan jenis rimpang-rimpangan yang meliputi jahe, kunyit kuning, temu putih, temulawak, dan masih banyak lagi. Salah satu rimpang yang berkhasiat untuk kesehatan yaitu temu putih (Curcuma zedoaria). Pada pengujian (Arianingsih et al., 2021) ekstrak temu putih (Curcuma zedoaria) positif mengandung flavonoid, alkaloida, tanin dan saponin, kurkumin. Dimana senyawa-senyawa tersebut yang menjadikan temu putih (Curcuma zedoaria) memiliki aktivitas farmakologi diantaranya antioksid...

View PDFchevron_right

UJI FITOKIMIA DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK METANOL DAUN ZODIA (Evodia suaveolens)

khoirul ngibad

Jurnal Ilmiah As-Syifaa, 2019

View PDFchevron_right

SKRINING FITOKIMIA EKSTRAK METANOL BIJI KALANGKALA (Litsea angulata)

Kamilia Mustikasari

2016

Telah dilakukan penelitian tentang skrining fitokimia pada biji kalangkala (Litsea angulata ). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan kimia biji kalangkala. Kandungan kimia yang diuji pada penelitian ini adalah alkaloid, triterpenoid, steroid, flavonoid, tanin dan saponin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa biji kalangkala mengandung komponen kimia yakni alkaloid dan tanin. Kata kunci : kalangkala ( L. angulata ), skrining fitokimia, alkaloid

View PDFchevron_right

REVIEW : AKTIFITAS FARMAKOLOGI DAN STUDI FITOKIMIA TEH HITAM INDONESIA (Camellia sinensis (L.) Kuntze)

Ardi Rustamsyah

Medical Sains : Jurnal Ilmiah Kefarmasian

Teh adalah tanaman dengan banyak manfaat kesehatan dan digunakan sebagai minuman yang sangat populer. Namun produksi teh saat ini di Indonesia akan terus mengalami peningkatan dikarenakan konsumsi teh yang tinggi setiap tahunnya. Beberapa penelitian telah dilakukan untuk mengetahui berbagai macam aktivitas teh hitam (Camellia sinensis (L.) Kuntze). Tujuan review artikel ini untuk memberikan informasi tentang potensi pemanfaatan teh hitam (Camellia sinensis (L.) Kuntze) di bidang farmasi, dengan menggunakan studi literatur dari beberapa penelitian mengenai aktivitas farmakologi dan studi fitokimia dari teh hitam. Beberapa penelitian teh hitam ini berpotensi sebagai antikolesterol, mengurangi karies gigi, antidiabetes, antimikroba, imunomodulator, dan antioksidan.

View PDFchevron_right

LABORATORIUM FARMAKOGNOSI-FITOKIMIA FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

sulfira ariyanti

View PDFchevron_right

PETUNJUK PRAAKTIKUM FARMAKOGNOSI FITOKIMIA I

Chan Chandro

View PDFchevron_right

SITOTOKSISITAS EKSTRAK ETANOLIK CURCUMA LONGA PADA SEL HeLa, STUDI IN VITRO

Jonathan Siagian

Berkala Ilmiah Kedokteran Duta Wacana, 2016

Kunyit (Curcuma longa) merupakan tanaman yang dapat tumbuh di daerah tropis dan sub tropis. Di Indonesia, kunyit menyebar secara merata di seluruh daerah. Kurkumin yang merupakan unsur utama kunyit. Penelitian terdahulu melaporkan bahwa kunyit memiliki kandungan kurkumin yang terbukti secara klinis memiliki efek antioksidan, anti-inflamasi, antiproliferasi, dan sitotoksik sehingga mampu menginduksi apoptosis pada sel-sel keganasan darah, payudara, colon, sel hati, dan ovarium, dengan sensitivitas setiap sel terhadap kurkumin yang berbeda-beda. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji efek sitotoksik ekstrak etanol Curcuma longa yang didapatkan dari daerah Bantul pada sel HeLa. Sel HeLa merupakan cell line yang telah dikultur dan dikembangkan dari sel epitelial kanker leher rahim yang digunakan untuk berbagai kepentingan penelitian. Sel HeLa (2 x104 sel/well) dikultur dalam RPMI 1640 semalam sebelum stimulasi. Ekstrak etanol kunyit dengan berbagai konsentrasi ditambahkan pada kult...

View PDFchevron_right

KANDUNGAN FITOKIMIA dan UJI AKTIFITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK METANOL KULIT RAMBUTAN (Nephelium lappaceum L) VARIETAS BINJAI DAN LEBAK BULUS

Pramu Dyaningtyas

JRSKT: Jurnal Riset Sains dan Kimia Terapan

View PDFchevron_right

APLIKASI KITOSAN SEBAGAI ANTIMIKROBA PADA CANGKANG KAPSUL BERBASIS KARAGENAN DARI RUMPUT LAUT Eucheuma cottonii

Ryan nurshodiq

Inovasi Pembangunan : Jurnal Kelitbangan

Cangkang kapsul adalah salah satu aplikasi edible film dalam bidang farmasi. Sebagai bahan pembungkus, cangkang kapsul harus memiliki sifat antimikroba agar mampu melindungi bahan yang dibungkus terhadap jamur maupun bakteri. Dalam penelitian ini dilakukan studi mengenai pengaruh penambahan kitosan dalam pembuatan cangkang kapsul keras dari karagenan rumput laut Eucheuma cottonii terhadap sifat antimikroba. Berat karagenan sebesar 2 gram, Carboxymethyl Cellulose (CMC) 0,05 gram, dan temperatur gelatinasi pada 95oC dengan variasi penambahan kitosan yaitu 0, 2, 4, 6, 8, 10 %. Dari variasi yang ada didapatkan cangkang kapsul terbaik pada penambahan kitosan sebesar 10% dengan nilai kadar air 14,2%, waktu hancur 13,35 menit, nilai angka lempeng total sebesar 9 x 103 cfu/ml, dan nilai angka kapang khamir 0,5.

View PDFchevron_right

APLIKASI KITOSAN UNTUK PENGENDALIAN PENYAKIT BUSUK BUAH KAKAO (Phytophthora megakarya L.)

suskandini dirmawati

JURNAL AGROTROPIKA

Research on the effect of chitosan concentration on the severity of cocoa pod rot in three different sizes of cocoa pods carried out at the smallholder cocoa plantations in Taman Endah Village, East Lampung Regency using local hybrid cocoa. Data analysis was using analysis of variance (ANOVA) and continued with Duncan's multiple range test at 5% level. The results showed that the severity of fruit rot at cocoa pod sprayed with copper oxide 56% and chitosan 0.6% was lower than the severity of fruit rot with application of chitosan 0.2%, 0.4%, and 0.8% and control..Keywords: application, chitosan, cocoa pod rot disease

View PDFchevron_right

ARTIKEL REVIEW : FITOKIMIA DAN FARMAKOLOGI TUMBUHAN KITOLOD (Isotoma longiflora Presi) (2024)

References

Top Articles
Latest Posts
Recommended Articles
Article information

Author: Jonah Leffler

Last Updated:

Views: 6172

Rating: 4.4 / 5 (65 voted)

Reviews: 80% of readers found this page helpful

Author information

Name: Jonah Leffler

Birthday: 1997-10-27

Address: 8987 Kieth Ports, Luettgenland, CT 54657-9808

Phone: +2611128251586

Job: Mining Supervisor

Hobby: Worldbuilding, Electronics, Amateur radio, Skiing, Cycling, Jogging, Taxidermy

Introduction: My name is Jonah Leffler, I am a determined, faithful, outstanding, inexpensive, cheerful, determined, smiling person who loves writing and wants to share my knowledge and understanding with you.